BATIK CAP
Batik Cap adalah batik yang proses pembatikannya menggunakan canting cap. Canting cap dibuat dengan lempengan kecil bahan tembaga membentuk corak atau motif pada salah satu permukaannya mirip seperti stempel dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm X 20cm.. Pembuatan canting cap dilakukan oleh ahli pembuat canting cap. Permukaan canting cap menggunakan bahan lempengan tembaga tipis dengan maksud bahwa tembaga memiliki sifat lentur, mudah dibuat pola dan tahan terhadap panas.
Permukaan canting cap tersebut dirangkaikan dengan struktur plat dari besi tipis dan kuat. Cara kerja canting cap ini sama dengan ketika menggunakan stempel. Hanya saja kita tidak menggunakan tinta sebagai bahan pengecapnya , namun yang digunakan adalah cairan lilin (malam). Pada perkembangannya canting cap banyak mendapat pengaruh dari India dan Cina, bahkan sekarang sebagaian orang ada yang menggunakan cukilan kayu sebagai canting cap. Tentu dengan pertimbangan keunikan efek yang dihasilkan pada corak atau motif yang dihasilkan.
Pada awalnya
canting cap hanya digunakan untuk pola-pola atau motif pinggiran, namun kini
canting cap juga digunakan untuk mencetak pola pada seluruh permukaan kain. Hal
ini karena dengan cara seperti ini akan dihasilkan pekerjaan yang lebih cepat,
efektif dan efisien. Proses pemalaman (pengecapan) atau perintangan ini tentu
saja tidak sesederhana yang diterangkan di atas. Pemalaman (pengecapan) dapat
dilakukan beberapa kali tergantung jumlah warna yang dikehendaki. Setiap
perajin yang ingin menghadirkan warna tertentu dalam batik maka bagian lain
yang tidak akan diwarnai harus ditutup dengan malam. Proses pemalaman ini akan
diikuti dengan proses pelorodan, yaitu proses melepaskan malam dari permukaan
kain.
Proses pembatikan dengan canting cap sama dengan proses menggunakan canting tulis. Makin banyak warna yang dibutuhkan makin sering pula proses pemalaman, pencelupan, dan pelorodan dilakukan. Namun dalam hal kerumitan, ketelitian, dan kesinambungan keseluruhan coraknya, hasil batikan canting cap tidak sebaik dan sehalus batik yang dikerjakan dengan canting tulis. Pembatik cap harus dapat menakar dengan pas di mana ia meletakkan posisi canting cap agar motif tidak miring atau terbalik misalnya. Ya, tentu dibutuhkan ketelitian dan ketekunan tersendiri untuk menghasilkan batik cap yang cantik. Proses membatik terbagi atas tahap pemalaman, pewarnaan, dan penghilangan malam. Tahap-tahap tersebut didahului oleh persiapan kain yang harus memenuhi kualitas kehalusan, daya serap serat kain terhadap zat warna, daya tahannya terhadap zat kimia dan perubahan suhu. Kelebihan batik cap ini selain pengerjaannya lebih cepat, juga dapat membuat batik dengan motif yang sama secara massal atau bersama-sama dalam jumlah yang banyak. Dan hal tersebut tidak dapat dilakukan dalam batik tulis. Selain itu batik cap memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan batik tulis.
Komentar
Belum Ada Komentar